Era Industri 4.0 atau cyber phsycal system merupakan sebuah fenomena dimana terjadinya kolaborasi anatara tekhnologi siber dengan tekhnologi otomatisasi. Dengan adanya revolusi ini sendiri membawa banyaknya perubahan diberbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. SMP Negeri 1 Boja sebagai salah satu satuan pendidikan di Kabupaten Kendal berupaya merespon era siber sistem untuk mewujudkan proses digitalisasi pendidikan. Salah satu proses digitalisasi yang akan diterapkan berupa proses pembelajaran. Tantangan dan kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dalah minimnya ketersediaan bahan ajar berbasis digital, SMP N 1 Boja menggelar kegiatan “WORKSHOP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK” diperuntukkan bagi Kepala Sekolah, Pendidik dan Tendik SMP N 1 BOJA, Sabtu (5 Februari 2022). Sekitar 45 guru terlibat dalam kegiatan ini dengan narasumber Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi, S.STP, M.Si, Widi Astiyono, S.Ag, Fendy Novafianto, M.Pd dan Esti Setyorini, M.Pd.
Kegiatan workshop dimulai pukul 08.30- 15.00 WIB, di Kampoeng Djowo Sekatul Margosari, Limbangan, Kendal, Jawa Tengah. Materi yang disampaikan Kebijakan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, S.STP, M.Si dalam sambutannya dan sekaligus membuka secara resmi menyampaikan bahwa dalam era digitalisasi seperti ini, guru harus mengacu pada “Humanist Learning” memanusiakan manusia (peserta didik), menghindari tindakan bullying fisik atau verbal. Konsep pembelajaran yang merdeka, siswa diharapkan untuk berpikir kritis, dengan analisis yang baik. Adapun penyelenggaraan pendidikan 4.0 harus memperhatikan: jaringan internet stabil, instrumen pembelajaran basis digital, dan guru atau mentor yang berkualitas dan profesional.
Sambutan dari Bapak Kadinas, di tutup dengan adanya foto bersama bapak –ibu guru dan narasumber sebelum melanjutkan materi workshop berikutnya.
Materi Worksop selanjutnya, Pembuatan E-modul dan Bahan Ajar oleh Fendy Novafianto, M.Pd. Beliau merupakan Guru Berprestasi dari SMK Bhakti Nusantara, sering mendapatkan kejuaraan tingkat Nasional. Fendy menyampaikan menjadi seorang guru harus selalu inovatif, apalagi di era pembelajaran daring ataupun luring. Oleh karena itu, di masa seperti ini, guru dituntut membuat bahan ajar berbasis IT. “Bahan ajar ini berbasis web (html5), berbasis bisa diakses melalui Laptop atau HP Android”, ujar Fendy.
Dalam paparan materi Pembuatan media/video pembelajaran, Widi Astiyono, S.Ag menyampaikan gagasannya, jika guru harus meningkatkan kompetensinya terutama kemampuan digital. Salah satu upaya untuk meningkatkan diri adalah dengan media pembelajaran yang kreatif dan inovatf. Beliau merupakan penerima Anugerah ASN Insipiratif Tingkat Nasional Tahun 2021.
Materi workshop yang terakhir yaiktu PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) yang disampaikan oleh Esti Setyorini, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Boja. “Dengan workshop Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Digital diharapkan pendidik dapat menyusun bahan ajar yang benar dan menarik sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi, perpustakaan memiliki koleksi bahan ajar bebrbasis TIK sebagai embrio terwujudnya perpustakaan digital SMP N 1 Boja,” harap Ibu Esti Setyorini.
Selama kegiatan peserta tampak antusias, semoga kedepannya tendik SMP N 1 Boja semakin profesional dan melek digital untuk mengantarkan siswa pada abad 21 ini. SMP N 1 Boja Jaya..Jaya..jaya luarr Biasa.